Selasa, 24 Februari 2009

CONTOH APLIKASI KOMUNIKASI DALAM
PELAYANAN KEPERAWATAN


Panduan Interaksi Perawat – Pasien
NO VARIABEL YANG DINILAI
1. Tahap Preinteraksi
- Mengumpulkaan data tentang pasien
- Mengekplorasi perasaan, fantasi & ketakutan diri
- Membuat rencana pertemuan dengan pasien
2. Tahap Orentasi
- Memberikan salam & tersenyum pada pasien
- Melakukan validasi (kognitif, psikomotor, afektif) (biasanya pada pertemuan lanjutan)
- Memperkenalkan nama perawat
- Menanyakan nama panggilan kesukaan pasien
- Menjelaskan tanggung jawab perawat & pasien
- Menjelaskan peran perawat & pasien
- Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
- Menjelaskan kerahasiaan
3. Tahap Kerja
- Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
- Menanyakan keluhan utama
- Memulai kegiatan dengan cara yang baik
- Melakukan kegiatan sesuai dengan rencana
4. Tahap Terminasi
- Menyimpulkan hasil kegiatan : evaluasi proses & hasil
- Memberikan reinfocement positif
- Merencanakan tindak lanjut pasien
- Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik)
- Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Dimensi respon
- Berhadapan
- Mempertahankan kontak mata
- Tersenyum pada saat yang tepat
- Membungkuk kearah pasien
- Mempertahankan sikap terbuka




1. MENERIMA PASIEN DI UGD
Ketika melihat ada pasien datang ke UGD dengan dipapah keluarganya/dalam ambulance untuk dibawa masuk ke ruang UGD, maka perawat segera menghampiri/memapahnya seraya mebaca doa (sesuai keyakinannya) untuk pasien, kemudian menyiapkan tempat pertolongan bagi pasien. Bila pasien (K) sadar & masih kooperatif petugas (perawat) memberi tahu pasien untuk pindah, bila pasien tidak sadar/tidak mampu maka petugas/perawat (P) mengangkatnya.
P : Silahkan bapak/ibu naik bed ini (bila pasien sadar & kooperatif)
K : pasien naik & merebahkan tubuhnya diatas bed
Bila anggota keluarganya masih banyak berkumpul didalam ruang UGD maka perawat berkata :
P : tolong bapak-bapak/ibu-ibu menunggu diruang tunggu seraya berdoa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan pada pasien. Kami akan berusaha semaksimal mungkin memberi perawatan/pertolongan pada pasien.
K : keluarga pasien keluar dari UGD & menunggu diruang tunggu serta menyelesaikan adminitrasi sesuai ketentuan RS.
Pada saat pasien di ruang UGD & keluarga sudah menunggu diluar, maka bila pasien sadar perawat berkata :
P : bapak/ibu sekarang berada di ruang UGD RSAL dr Ramelan, kami akan membantu mengatasi masalah bapak/ibu, silahkan bapak/ibu berdoa memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, kemudian perawat berdoa untuk mengawali tindakan yang sesuai protap UGD.
K : menerima tindakan dengan perasaan tenang & nyaman
Bila hasil pemeriksaan, pasien perlu dilanjutkan dengan perawatan di RS, maka perawat menjelaskan kepada pasien & keluarga.
P : bapak/ibu saya harap tetap tenang, dari hasil pemeriksaan dokter, keluarga anda perlu dirawat lebih lanjut di RS, ini surat rawat & rujukan untuk diserahkan ke admitting office.
K : (bila setuju) keluarga mengurus tempat rawat & menyerahkan surat rujukan ke admitting office.
P : menunjukkan tempat admitting office, bila semua sudah beres pasien dibawa keruang rawat yang sudah disiapkan.

2. MENERIMA PASIEN DIRUANG KEPERAWATAN
Pada saat pasien masuk ruang perawatan bersama petugas dari UGD & keluarganya, maka perawat segera menyambut & menghampiri pasien dengan senyum, sikap berhadapan, menjaga kontak mata & membungkuk kearah pasien dengan sikap terbuka & rileks sambil mengucapkan salam diserta berjabat tangan.
P : selamat pagi/siang/malam
K : menjawab salam
P : selamat datang diruangan kami (sebutkan nama ruangan)
K : respon pasien (terima kasih, senyum)
P : Perkenankan kami menjelaskan fasilitas pelayanan yaang ada diruangan ini (kamar mandi, toilet, ruang perawat, tatib pengunjung dll)
K : memperhatikan penjelasan perawat
Selama menjelaskan, perawat memberi kesempatan pada pasien untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Bila sudah jelas & dapat menerima, kemudian perawat membawa pasien kekamar tidur.
P : kami sudah siapkan kamar untuk istirahat, mari kami antar kekamar.
K : mengikuti patugas (bila berjalan sendiri/didorong diatas kursi roda)
P : silahkan bapak/ibu naik ke tempat tidur (bila pasien lemah, bantu pasien pindah ketempat tidur)
K : respon pasien (pindah ketempat tidur)
P : bapak/ibu, perkenalkan nama saya farida, biasa dipanggil frida (serasa berjabat tangan bila perlu). Saya perawat yang saat ini bertugas merawat anda. Permisi, saya akan memeriksa tanda-tanda vital bapak/ibu (tensi, nadi, frekuensi, pernafasan & suhu tubuh). Jelaskan tujuannya & pastikan kesiapan pasien.
K : respon pasien (pasien siap dilakukan tindakan)
P : berdoa, kemudian melaksanakan tindakan sesuai prosedur yang ditetapkan.
K : respon pasien (tindakan selesai dilakukan)
P : observasi sudah kami lakukan, terimakasih bapak/ibu atas kerjasamanya selama kami melakukan tindakan.
K : respon pasien (terima kasih)
P : baik, bapak/ibu silahkan istirahat, kami pamit dulu, bila ada yang perlu dibantu silahkan tekan bel, kami akan selalu siap membantu bapak/ibu. Selamat pagi/siang/malam.
K : terima kasih, selamat pagi/siang/malam.


3. PENKES PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING)
a. Tahap prainteraksi
Pada fase/tahap ini perawat mempersiapkan status pasien & format discharge planning, menganalisa kekuatan & kelemahan pasien, menganalisa kekuatan & kelemahan diri (tentang apa yang akan disampaikan kepada pasien/profesional diri), serta merencanakan lokasi/tempat & waktu yang diperlukan penyuluhan.
b. Tahap orientasi
Pada tahap ini terjadi proses perkenalan , persetujuan penyuluhan & menjelaskan perawat tentang tujuan penyuluhan yang akan dilakukan.
P : assalamuaalaikum/selamat pagi bapak.
K : waalaikumsalam/selamat pagi suster
P : kenalkan nama saya farida biasa dipanggil frida, nama bapak siapa?
K : nama saya farid, biasa dipanggil pak farid
P : apa bapak sudah yakin merasa sehat & siap untuk pulang?
K : ingsaalloh, saya siap pulang hari ini.
P : Baiklah bapak, kalau bapak sudah siap, kami mahasiswa keperawatan STIKES Hangtuah bermaksud menyampaikan informasi tentang hal-hal yang perlu bapak/keluarga ketahui & rencana tindak lanjut perawatan setelah bapak pulang nanti. Apakah bapak sudah siap menerima informasi dari kami?
P : Oh ya, terimakasih suster, silahkan.

c. Tahap kerja
Pada tahap ini, perawat memastikan apakah pasien sudah mengetahui tentang hal-hal yang terkait dengan pengobatan /perawatan, diet, aktivitas istirahat, perencanaan kontrol, tanda-tanda kegawatdaruratan dll.
P : apakah bapak sudah mengetahui hal-hal yang dilarang atau tidak diperbolehkan bapak lakukan setelah pulang dari RS.
K : belum suster
P : (menjelaskan hal-hal yang dilarang & yang diperbolehkan bagi pasien selama dirumah)
K : bila pasien mengaku sudah (meminta pasien untuk mengulangi/menyebutkan hal-hal yang dilarang/tidak diperbolehkan pasien selama di rumah)
P : kalau tidak keberatan bapak bisa menjelaskan kembali kepada kami (untuk validasi pemahaman pasien)
K : menyebutkan hal-hal yang diketahui sebelum pasien pulang
P : mendengarkan bila ada yang salah membenarkan & bila yang diungkapkan pasien benar, perawat memberikan pujian : “bapak benar-benar siap untuk pulang & sangat perhatian pada kesehatannya, semua informasi yang bapak peroleh semuaa bapak ingat-ingat dengan baik.
K : terima kasih suster
d. Tahap terminasi
Pada tahap ini, perawat berusaha menciptakan realitas terhadap diri pasien untuk tidak tergantung pada perawat, & memastikan syarat-syarat adminitrasi pasien KRS sudah diselesaikan.
P : baik, sepertinya bapak sudah benar-benar ingin segera pulang, tapi sebelum pulang, apakah bapak sudah menyelesaikan adminitrasi KRS?
K : sudah suster
P : kalau sudah, silahkan barang-barang yang akan dibawa pulang dicek lagi, jangan lupa tetap menjaga kesehatan & kontrol sesuai jadwal yang sudah diberikan. Kami selalu siap membantu bila ada yang bapak tanyakan kepada kami.
K : terimakasi suster
P : karena waktunya sudah cukup & bapak sudah siap untuk pulang, kami ucapkan selamat jalan & mohon maaf bila pelayanan kami selama ini kurang berkenan bagi bapak/keluarga
K : sama-sama suster, terimakasih. Assalamualaikum/selamat siang
P : waalaikum salam/selamat siang


4. KONFRONTASI
Konfrontasi dilakukan agar orang lain sadar adanya ketidaksesuaian pada dirinya dalam hal perasaan, tingkah laku & kepercayaan.

Kamar kos anda sangat berantakan karena teman sekamar anda meletakkan baju sembarangan, buku-buku berserakan dilantai. Meskipun teman sekamar anda membersihkannya setiap 2 minnggu sekali, tetapi selalu dia kembali melakukan kebiasaanya seperti diatas. Anda merasa tidak nyaman & bahkan ragu-ragu untuk mengundang teman anda datang ketempat kos anda.

Bagaimana anda seharusnya melakukan konfrontasi terhadap teman anda???????????

Kamu telah meletakkan baju diatas tempat tidur & semua buku-bukumu berserakan diseluruh lantai.
Saya merasa tidak nyaman dikarenakan kamu membuat kamar kita jadi berantakan tidak karuan.
Saya lebih suka kamu menyimpan barang pribadimu ditempatmu/di lemari kita.
Dengan jalan itu akan terdapat ruangan yang luas untuk kita dikamar ini & kita akan merasa bebas untuk mengundang teman tanpa merasa kwatir kamar kita berantakan.

5. MEMBUKA DIRI
Membuat orang lain tahu tentang pikiran , perasaan, & pengalaman pribadi kita.
K : saya merasa sangat takut minggu lalu, ketika suami saya baru pulang dari RS. Dia mulai batuk & wajahnya memerah. Kemudian dia mengalami nyeri dada. Kupikir dia akan mati.untunglah saya melihat nitrogliserin dijendela. Segera saya berikan nitrogliserin kepadanya & kemudian berangsur tenang.
P : saya dapat menduga betapa takutnya anda karena serangan jantung tersebut. Bahkan mungkin lebih menakutkan lagi karena anda dirumah tanpa ada alat-alat emergency. Betapa senangnya anda ketika nitrogliseri itu bekerja. …..ayah saya mengalami nyeri yang sangat hebat juga. Saya juga mengalami kecemasan yang sangat menakutkan saya. Ketika saya mengharapkan nitrogliserin akan bekerja, saya saat itu merasa putus asa & tak punya harapan. Apakah anda juga merasakan hal yang sama minggu lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar